Friday, January 22, 2010

DAUN SEMBUNG (Blumea balsamifera L.D.C)

Nama lain dari sembung adalah sembung utan (Sunda), sembung legi, sembung gantung, sembung gula, sembung kuwuk, sembung mingsa, sembung langu, sembung lelet (Jawa), kamandhin (Madura), sembung, capa, capo (Sumatera) dan afoai (Timor).

1. Diare
Bahan yang diperlukan:
1 genggam daun sembung dan madu secukupnya.
Cara meracik:
Daun sembung direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 11/2 gelas.
Cara pemakaian:
Tambahkan madu secukupnya, lalu rebusan ini diminum 3 kali sehari sebanyak 1/2 gelas. Lakukan sampai diare sembuh.

2. Haid tidak teratur dan tidak nafsu makan
Bahan yang diperlukan:
3/5 genggam daun sembung.
Cara meracik:
Daun sembung dicuci hingga bersih, lalu direbus dengan 3 gelas 3 gelas air samapi airnya tersisa 3/4 bagian.
Cara pemakaian:
Tambahkan madu seperlunya, lalu rebusan ini diminum 3 kali sehari sebanyak 3/4 gelas.

3. Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah jantung
Bahan yang diperlukan:
1/2 genggam daun sembung dan madu secukupnya.
Cara meracik:
Daun sembung dicuci hingga bersih lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 3/4 bagiannya. Setelah dingin lalu disaring.
Cara pemakaian:
Air saringannya lalu diminum dengan ditambahkan madu secukupnya. Lakukan 3 kali sehari sebanyak 3/4 gelas.

4. Nyeri haid
Bahan yang diperlukan:
5 lembar daun sembung dan beberapa biji kedawung.
Cara meracik:
Kedua bahan tersebut dipanggang dan dihaluskan, kemudian direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Cara pemakaian:
Setelah dingin airnya diminum.

5. Kencing manis (diabetes mellitus)
Bahan yang diperlukan:
20 helai daun sembung dan 3 gelas air.
Cara meracik:
Daun sembung dicuci hingga bersih lalu direbus dengan 3 gelas air sampai airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin disaring.
Cara pemakaian:
Minum ramuan in 3 kali sehari sebanyak 3/4 gelas dan dilakukan sehabis makan.

6. Sariawan
Bahan yang diperlukan:
15 gr daun sembung, 20 gr kayu manis, 10 gr kunyit, 10 gr daun saga manis dan 15 gr adas.
Cara meracik:
Kayu manis dan adas ditumbuk samai halus, kunyit diiris-iris, kemudian semua bahan direbus.
Cara pemakaian:
Air rebusan ini diminum 2 kali sehari selama 7 hari.

ASAM JAWA (Tamarindus indica,L.)

Nama lain dari asam jawa adalah bakme (Aceh), acamlagi (Gayo), asam jawa, kayu asam cumalagi (Minangkabau), celangi, tangkal asem (Sunda), acem (Madura), asang jawi (Gorontolo), camba (Makasar), cempa (Bugis), dan asam jawa (Kalimantan).

Asam jawa dengan nama latin Tamarindus indica, L sering digunakan sebagai bumbu dapur atau dibuat manisan asam.
Tanaman asam jawa termasuk tanaman yang berbuah polong. Batang pohonnya cukup keras dan dapat tumbuh menjadi besar, serta berdaun rindang. Daun asam jawa bertangkai panjang sekitar 17 cm dan bersirip genap. Bunganya berwarna kuning kemerah-merahan. Buah polongnya berwarna coklat dengan rasa khas asam. Di dalam buah polong terdapat kulit yang membungkus daging, buah dan terdapat biji yang berjumlah 2-5 yang berbentuk pipih dengan warna coklat agak kehitaman.
Buah polong asam jawa mengandung senyawa kimia antara lain : asam sitrat, asam anggur, asam suksinat, pectin dan gula invert. Pada kulit bijinya mengandung phlobatanim dan bijinya mengandung albuminoid serta pati. Sedangkan pada daunnya terdapat kandungan kimia saponin, flavonoid dan kanin.
Unsur-unsur yang terkandung dalam tanaman asam jawa, baik daun, kulit pohon maupun daging bijinya dapat dimanfaatkan untuk bahan obat-obatan tradisional. Tanaman ini memiliki khasiat yang cukup banyak dalam menyembuh-kan beberapa penyakit, diantaranya daun asam jawa berkasit untuk menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi, pengobatan demam, rematik, sakit kuning, cacingan, sariawan, sulit tidur (insomnia), koneng, bisul dan luka.
Berikut ini uraian penggunaan tanaman asam jawa sebagai obet tradisional.
1. Menurunkan Kolesterol
Bahan yang diperlukan :
12 gr daun asam jawa segar
Cara meracik :
Daun asam dicuci hingga bersih, lalu dididihkan dalam air 1 gelas selama 15 menit. Setelah dingin, air disaring.
Cara pemakaian :
Airnya diminum sekaligus dan lakukan 2 kali sehari.

2. Asma
Bahan yang diperlukan :
2 potong kulit pohon asam jawa, dan adas pulawaras secukupnya.
Cara meracik :
Kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring.
Cara pemakaian :
Airnya diminum 2 kali sehari.

3. Batuk Kering
Bahan yang diperlukan :
3 potong buah asam jawa dan 1/2 genggam daun saga.
Cara meracik :
Kedua bahan tersebut direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tersisa 1 gelas dan disaring.
Cara pemakaian :
Airnya diminum 2 kali sehari pada pagi dan sore.

4. Demam
Bahan yang diperlukan :
1 genggam daun asam jawa, dan adas pulawaras secukupnya.
Cara meracik :
Kedua bahan tersebut direbus dengan 1/2 liter air sampai mendidih, kemudian disaring.
Cara pemakaian :
Airnya diminum 2 kali sehari pada pagi dan sore.

5. Sakit Panas
Bahan yang diperlukan :
2 potong buah asam jawa yang telah masak dan garam secukupnya.
Cara meracik :
Kedua bahan tersebut diseduh dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring.
Cara pemakaian :
Airnya diminum sekaligus.




6. Rematik
Bahan yang diperlukan :
1 genggam daun asam jawa, dan 2-3 biji asam jawa.
Cara meracik :
Kedua bahan tersebut ditumbuk halus.
Cara pemakaian :
Ramuan tersebut dikompreskan pada bagian yang sakit.

7. Sakit Perut
Cara Pertama
Bahan yang diperlukan :
3 potong buah asam yang sudah masak, kapur sirih dan minyak kayu putih secukupnya.
Cara meracik :
Semua bahan tersebut dicampur sampai merata.
Cara pemakaian :
Ramuan tersebut digunakan sebagai obat gosok, terutama pada bagian perut.
Cara Kedua
Bahan yang diperlukan :
3 potong buah asam jawa dan 1 potong gula aren.
Cara meracik :
Kedua bahan tersebut diseduh dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring.
Cara pemakaian :
Airnya diminum sekaligus.
Cara Ketiga
Bahan yang diperlukan :
2 potong buah asam jawa, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, dan 1 potong gula kelapa.
Cara meracik :
Kunyit diparut, kemudian dengan bahan-bahan lainnya dan diseduh dengan 1 gelas air panas kemudian disaring.
Cara pemakaian :
Airnya diminum sekaligus.

8. Campak
Bahan yang diperlukan :
1-2 potong buah asam jawa yang telah masak, dan 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari.
Cara meracik :
Kunyit diparut, kemudian tambahkan buah asam jawa lalu dicampur sampai merata.
Cara pemakaian :
Ramuan tersebut digunakan sebagai bedak/ obat gosok bagi penderita campak.

9. Alergi
Bahan yang diperlukan :
2-3 potong buah asam jawa yang telah tua, 1/4 sendok kapur sirih dan garam secukupnya.
Cara meracik :
Semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tersisa 2 gelas, kemudian disaring.
Cara pemakaian :
Airnya diminum 2 kali sehari pada pagi dan sore.

10. Sariawan
Bahan yang diperlukan :
2 potong buah asam jawa, 2 rimpang temulawak sebesar ibu jari, dan 1 potong gula kelapa.
Cara meracik :
Semua bahan tersebut direbus sampai mendidih hingga tersisa 1 gelas, kemudian disaring.
Cara pemakaian :
Airnya diminum sekaligus.

11. Luka baru
Bahan yang diperlukan :
Daun asam jawa secukupnya.
Cara meracik :
Daun asam jawa dikunyah sampai lumat.
Cara pemakaian :
Daun asam jawa yang telah dikunyah ditempelkan pada bagian yang luka.

12. Luka borok
Bahan yang diperlukan :
Beberapa biji asam jawa.
Cara meracik :
Biji asam jawa ditumbuk halus.
Cara pemakaian :
Biji asam yang telah halus ditempelkan pada luka, kemudian dibalut dengan perban.

13. Eksim dan bisul
Bahan yang diperlukan :
1 genggam daun asam jawa yang masih muda, dan 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari.
Cara meracik :
Kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus.
Cara pemakaian :
Ramuan tersebut ditempelkan pada bagian yang sakit.

14. Bengkak karena disengat lipan atau lebah
Bahan yang diperlukan :
3-5 biji asam jawa dan minyak kayu putih secukupnya.
Cara meracik :
Biji asam jawa ditumbuk sampai halus.
Cara pemakaian :
Bagian yang bengkak dibersihkan terlebih dahulu dengan kain yang dibasahi dengan minyak kayu putih, kemudian ditaburi/ ditempeli dengan biji asam jawa yang telah dihaluskan.

15. Jerawat
Bahan yang diperlukan :
Asam jawa secukupnya, 10 butir jinten, 10 gr kencur, 10 gr temulawak, dan gula aren secukupnya.
Cara meracik :
Kencur dan temulawak diparut, asam jawa, jinten dan gula aren ditumbuk sampai halus, kemudian aduk dengan bahan lainnya dan tambahkan air secukupnya.
Cara pemakaian :
Ramuan tersebut diseduh dengan air panas, lalu diminum setiap hari.

16. KB Tradisional
Bahan yang diperlukan :
Buah asam jawa secukupnya, 15 gr kunir putih dan 1 sendok makan air kapur sirih.
Cara meracik :
Kunir putih diparut dan diambil airnya, sebe;um diperas tambahkan 3 sendok makan air panas. Campurkan asam dan air kapur sirih, aduk sampai merata.
Cara pemakaian :
Diminum 2 kali dalam seminggu.

Tuesday, January 5, 2010

TAPAK DARA

Bunga tapak dara dengan nama latin Catharanthus roseus, L adalah salah satu bunga yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bunga mungil ini memang sangat mudah ditanam dan bisa ditemukan di berbagai tempat dengan iklim yang berbeda-beda.
Tanaman tapakdara biasanya ditanam sebagai tanaman hias, karena bunganya indah dan cara penanamannya pun mudah, yaitu bisa melalui biji, stek batang maupun akar.
Tapak dara termasuk tanaman semak (herba) yang tumbuh tegak dan kadang-kadang tumbuh bergerombol dengan tanaman lain. Tinggi tanaman tapakdara mencapai 80—120 cm.
Tanaman ini mempunyai batang yang berbentuk bulat, dengan diameter berukuran kecil, bagian pangkal berkayu, beruas-ruas dan bercabang serta berambut halus. Tanaman tapak dara dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu jenis bunga yang berwarna putih dan jenis bunga yang berwarna merah.
Tapak dara memiliki daun tunggal, agak tebal dengan tangkainya agak pendek dan letaknya berhadapan silang. Helaian daunnya tipis dengan ujung meruncing dan tulang daun menyirip. Permukaan daun mengkilap dan mempunyai rambut yang halus. Bunganya termasuk bunga majemuk yang keluar dari ujung tangkai dan ketiak daun, yang terdiri dari 5 helai mahkota bunga berbentuk menyerupai terompet.
Buah tapak dara merupakan buah bumbung (tabung) berbulu dan menggantung pada batang. Jumlah bijinya hanyak dan berwarna hitam.
Bunga tapak dara ternyata memiliki banyak khasiat sebagai obat. Pada akar, batang, daun dan biji bunga tapak-dara memiliki kandungan alkaloid yang bersifat antikanker. Kandungan alkaloid di antaranya vinblastine (VLB), vincristien (VCR), leurosine (LR), yin cadioline, leurodisine dan catharanthine. Sedangkan alkaloid yang dapat menurunkan kadar gula yaitu leurosine, catharantine, lochnerine, tetrahydroalstonine vindoline dan vindolinine.
Khasiat dari tanaman tapak dara di antaranya dapat mengobati diabetes mellitus, hipertensi leukimia, asma, bronkhitis, demam, radang perut disentri, kurang darah (anemia), tangan gemetar, gondong, bengkak bisul, borok, luka bakar, luka baru, haid tidak teratur, mengatasi kanker, kanker payudara, kanker rahim dan batu ginjal.
Cara pemakaian tapak dara yang dimanfatkan sebagai obat tradisional diuraikan berikut ini.
1. Diabetes mellitus (kencing manis)
Cara pertama
Bahan yang diper1ukan:
6 lembar daun tapak dara, dan 15 kuntum bunga tapak dara.
Cara meracik:
Kedua bahan tersebut dicuci hingga bersih ) lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Kemudian disaring.
Cara pemakaian:
Air rebusannya diminum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.
Cara kedua
Bahan yang diperlukan:
10—16 lembar daun tapak dara.
Cara meracik:
Daun tapak dara direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa 1 gelas, lalu dinginkan.
Cara pemakaian:
Air rebusannya diminum jika sudah dingin dan 1akukan secara teratur.
Cara ketiga
Bahan yang diperlukan:
35--45 gr daun tapak dara kering dan adas pu1awaras secukupnya.
Cara meracik
Kedua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampa mendidih hingga tersisa 1 gelas.
Cara pemakaian:
Setelah dingin diminum dan Lakukan secara teratur.
Cara kempat
Bahan yang diperlukan:
3 lem bar daun tapak dara dan 15 kuntum bunga tapak dara.
Cara meracik:
Kedua bahan tersebut direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih dan tersisa 1,5 gelas.
Cara pemakaian:
Setelah dingin diminum 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore setelah makan.
2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Cara pertama
Bahan yang diperlukan:
15 gr daun atau bunga tapak dara.
Cara meracik:
Bahan tersebut direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc air dan biarkan beberapa saat, kemudian disaring.
Cara pemakaian.
Air saringannya diminum menjelang tidur.
Cara kedua
Bahan yang diperlukan:
I 5—20 gr daun tapak dara kering dan 10 gr bunga krisan.
Cara meracik:
Kedua bahan tersebut direbus dengan 2’/2 gelas air sampai mendidih lalu disaring.
Cara pemakaian.
Air saringannya diminum setiap sore.
Bahan yang dtperlukan.
20—25 gr daun atau kuncup bunga tapakdara.
Cara meracik:
Bahan tersebut direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tersisa setengahnya lalu disaring.
3. Leukimia
Bahan yang diperlukan:
20-25 gr daun atau kuncup bunga tapak dara.
Cara meracik:
Bahan tersebut direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tersisa setengahnya lalu disaring.
Cara pemakaian
Air rebusannya diminum 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari.
4. Asma dan bronkhitis
Bahan yang diperlukan:
1 potong bonggol akar tapakdara.
Cara meracik.
Akar tapak dara direbus dengan 5 gelas air sampal mendidih lalu disaring.
Cara pemakaian:
Air rebusannya diminum 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari.
5. Demam
Bahan yang diperlukan:
1 gengam daun tapak dara (kira-kira 12—20 gr), 3 potor batang dan akar tapak dara.
Cara meracik.
Semua bahan tersebut direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tersisa 1 ½ gelas dan tambahkan gula aren secukupnya.
Cara pemakaian:
Air rebusannya diminum 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore.
6. Radang perut atau disentri
Bahan yang diperlukan:
15—30 gr daun tapakdara kering.
Cara meracik.
Daun tapakdara direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih dan tambahkan gula kelapa secukupnya.
Cara Pemakaian
Air rebusannya diminum 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.
7. Kurang Darah
Bahan yang diperlukan:
4 putik bunga tapak dara putih.
Cara meracik:
Bunga tapak dara direndam dengan 1 gelas air, kemudian disimpan di luar rumah dalam semalaman.
Cara pemakaian:
Airnya diminum pada pagi hari dan dilakukan secara teratur.
8. Tangan gemetar
Bahan yang diperlukan.
4—7 lembar daun tapak dara.
Cara meracik:
Daun tapak dara diseduh dengan 1 gelas air panas kemudian disaring.
Cara pemakaian.
Air seduhan tersebut diminurn sekaligus.
9. Gondong, bengkak, bisul dan borok
Bahan yang diperlukan:
1 genggam daun tapak dara.
Cara meracik.
Daun tapak dara ditumbuk sampai halus.
Cara pemakaian:
Tempelkan ramuan tersebut pada bagian yang sakit.
1O.Luka bakar
Bahan yang diperlukan:
Beberapa daun tapak dara dan ½ genggam beras.
Cara meracik:
Kedua bahan tersebut direndam dengan air lalu ditumbuk sampai halus.
Cara pemakaian:
Tempelkan ramuan tersebut pada luka yang terbakar.
11. Haid tidak teratur
Bahan yang diperlukan:
Akar tapakdara secukupnya.
Cara meracik:
Akar tapakdara dicuci hingga bersih lalu direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tersisa 2 gelas. Setelah dingin kemudian disaring.
Cara pemakaian:
Air saringannya diminum 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.
12. Mengobati kanker
Bahan yang diperlukan:
15 gr tapakdara segar, 30—60 gr daun pepaya segar, 30 gr daun bayam merah, 30 gr rumput mutiara dan 700 cc air.
Cara meracik:
Semua bahan tersebut direbus dengan 700 cc air sampai mendidih hingga airnya tersisa 300 cc. Kemudian disaring dan tambahkan madu secukupnya. Cara pemakaian
Diminum 3 kali sehari sebanyak 100 cc. (Dianjurkan masih tetap berkonsultasi ke dokter)
13. Mengobati kanker payudara
Bahan yang diperlukan:
6—15 gr tapak dara kering.
Cara meracik:
Bahan tersebut clirebus dengan 40 cc air hingga airnya tersisa 200 cc, lalu disaring.
Cara pemakaian:
Air yang telah disaring diminum 3 kali sehari secara teratur.
14. Mengobati kanker rahim
Bahan yang diperlukan:
15 gr bunga tapak dara, 30 gr rumput lidah ular dan 600 cc air.
Cara meracik:
Kedua bahan tersebut direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 20 cc lalu disaring.
Cara pemakaian:
Air saringannya diminum sekaligus secara teratur.
15. Mengobati batu ginjal
Bahan yang diperlukan
30 gr daun tapakdara, 30 gr daun kejibeling dan 15 gr daun tempuyung.
Cara meracik:
Semua bahan tersebut direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian disaring.
Cara pemakaian :
Air rebusannya diminum 2 kali sehari.